Selasa, 16 Februari 2010

JUM’IYAH HIZBIYAH, TIPU DAYA, MAKAR & PENGELABUANNYA

Asy Syaikh Abdurrahman bin ‘Umar Al-’Adny – hafizhahullah –


Penanya: Tersebar isu dari sebagian orang bahwa antum wahai Syaikh memiliki hubungan dengan orang-orang di Jum’iyah Ihsan?

Jawaban: Asy-Syaikh Abdurrahman bin ‘Umar Al-’Adny berkata:

Jawabannya, bahwa hal ini tidaklah benar, tidak benar kita memiliki hubungan dengan Jum’iyah Ihsan. Alhamdulillah kita tidak memiliki hubungan apapun dengan jum’iyah ini, kita menganggap jum’iyah ini adalah jum’iyah hizbiyah.

Jum’iyah ini termasuk dalam jum’iyah-jum’iyah yang ditahdzir oleh ulama sunnah. Dan diantara ulama sunnah ini yang paling pertama adalah Asy-Syaikh Al-’Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi’y dan para ulama yang berjalan di atas dakwah berbarakah ini, yang mana para ulama ini tidak mengubah dan tidak pula mengganti jalannya dakwah ini dan mereka meyakini bahwa Jum’iyah Hikmah dan Jum’iyah Ihsan adalah jum’iyah hizbiyah dan orang- orangnya adalah hizbiyyun.

Jum’iyah hizbiyah ini memanfaatkan amal kebaikan yang mereka lakukan untuk sampai pada tujuan yang mereka canangkan. Adapun keberadaan hubungan antara kita dengan mereka maka tidak ada. Bahkan alhamdulillah kita adalah termasuk yang mentahdzir mereka sebatas dengan kemampuan dan sesuai dengan maslahah yang ada.



Demikian juga kita tidak memiliki hubungan dengan jum’iyah Al-Ihya’ At-Turats di Kuwait.

Yang kami yakini jum’iyah tersebut adalah jum’iyah hizbiyah, jum’iyah Al-Ihya’ At-Turats adalah jum’iyah hizbiyah yang memecah belah Ahlus Sunnah di negeri-negeri kaum muslimin.

Mereka memecah belah Ahlus Sunnah di Yaman, di Mesir, di Sudan, di Indonesia dan tempat-tempat yang lain..

Kami telah bertemu dengan sebagian ikhwah thalibul ilmi dari Kuwait, mereka menyebutkan perkara-perkara yang buruk tentang jum’iyah ini. Jum’iyah tersebut ikut serta dalam kancah politik, dan telah ada pengalaman yang panjang pada mereka bagaimana jum’iyah ini memperlakukan Ahlus Sunnah.

Terkadang mereka menawarkan bantuan kepada sebagian Ahlus Sunnah di banyak tempat dengan bantuan tanpa ikatan tanpa syarat. Mereka datang ke suatu tempat dan mengatakan: "Kami ingin membangun masjid untuk kalian, kami siap membiayai semua pelajar, memperhatikan para janda dan anak yatim. Kami mengulurkan ini semua tanpa ikatan dan tanpa syarat". Maka sebagian ahlus sunnah terbuai dengan itu lalu satu sama lain saling melihat dan berkata: "Mereka tidak mensyaratkan sesuatu, dan mereka akan membangun masjid untuk kita tanpa ikatan dan tanpa syarat sedang kita butuh kepada masjid". Maka mereka menerima tawaran yang menipu tersebut dan mereka tidak menyadari tipu daya hizbiyyin. Inilah langkah pertama mereka yaitu membangun sebuah masjid.

Kemudian setelah itu mereka (hizbiyun) berkata: "Kami akan bangunkan maktabah dan kami siap menggaji seorang imam untuk masjid ini. Silahkan kalian memilih imam dari kalian dan gaji bulanan dari kami. Alhamdulillah ada ahlul khair bersama kami". Maka satu sama lain saling melihat dan berkata: "Tidak mengapa ini tanpa ikatan dan tanpa syarat".

Setelah berjalannya hari tanpa disadari oleh sang imam dia telah begitu dekat dengan orang-orang jum’iyah ini, karena mereka selalu menyodorkan harta bulanan kepadanya. Kebutuhan apapun yang engkau inginkan kami penuhi entah berupa kitab ataupun pengadaan daurah ataupun bantuan yang lain. Tanpa dirasa setelah berlalu waktu yang pendek ataupun panjang telah terjadi perpecahan di antara pemuda salafy. Semua ini terjadi dengan tipu daya, makar dan pengelabuan.



Oleh karena itu –-barakallahu fiikum—yang dinasehatkan oleh ulama sunnah adalah tidak bermu’amalah dengan jum’iyah-jum’iyah ini secara menyeluruh. Meskipun mereka ingin menyumbang tanpa ikatan dan tanpa syarat (tidak perlu kita menerimanya). Karena jum’iyah ini setelah terang jalannya dia menempuh jalan tipu daya dan pengelabuan untuk mencabik-cabik para pemuda salafy dengan embel-embel harta yang datang dari ahlul khair.

Al-’Allamah Al-Albany sering sekali membawakan syair menjelaskan keadaan jum’iyah-jum’iyah ini.
Berbuat baiklah pada manusia maka engkau akan memperhamba kalbu mereka
Betapa banyak perbuatan baik itu memperhamba manusia

Yakni, jika seseorang diberi dana secara bulanan, dipenuhi segala kebutuhannya, maka tidak diragukan lagi dia akan melemah dalam mengingkari kemungkaran mereka.

Alhamdulillah, saudara-saudara kalian (ahlus sunnah ini) berlepas diri dari macam mu’amalah apapun bersama jum’iyah ini tanpa pengecualian. Entah itu Jum’iyah Ihya’ Turats atau Jum’iyah Al-Hikmah atau Jum’iyah Al-Ihsan atau jum’iyah yang lain. Alhamdulillah ikhwah yang ada disini mengetahui hakekat ini bahwa kita sedang melakukan pembangunan. Kalaulah seandainya kita meminta bantuan dari mereka niscaya akan mengucur jutaan real kepada kita.

Akan tetapi kenyataanya kita membangun kamar dan tersendat dalam waktu yang singkat ataupun panjang dalam menyelesaikannya. Kita menyempurnakan pembangunan yang ada dalam waktu yang ditentukan oleh Allah Ta’ala sebatas dengan bantuan ikhwah kita Ahlus Sunnah. Yang ini menyumbang seribu real, yang ini dua ribu real dan yang itu sekian. Dan ternyata masih bertahan dalam proses padahal kita sangat membutuhkannya.

Alhamdulillah proses pembangunan berjalan dengan lamban, lebih lamban dari tempat-tempat lain disekitar kita. Dan ini semua adalah keutamaan dari Allah kepada kita. Alhamdulillah bahwa tuduhan sangat banyak mengarah pada kita (dan itu adalah keutamaan dari Allah Ta’ala). Alhamdulillah proses berjalan dengan lambat sehingga semua mengetahui kebutuhan kita terhadap bangunan ini.

Alhamdulillah proses —atas taqdir—berjalan dengan lamban yang tentunya terkandung padanya hikmah yang Allah ta’ala kehendaki. Berbeda jika gedung-gedung yang kita butuhkan ini cepat terwujud dan terbangun dalam waktu enam atau sepuluh bulan, maka orang-orang yang sebelumnya menyalurkan dananya akan menyangka dari mana mereka bisa mendapatkan jutaan real sehingga bisa menyelesaikan bangunan dengan cepat, hanya sebatas tiga bulan?

Dan mereka membangunnya dengan megah lagi?
Akan tetapi kita telah melakukan proses selama tiga tahun, dan ikhwah di sekitar kita mengetahui hal itu …………….. (Rekaman terputus sampai di sini)

Wallahu a’lam bi shawab. Semoga bisa bermanfaat.

Selesai ditranskrip dan diterjemahkan

Pada tanggal 8 Dzul Hijjah 1430H

Oleh Abu Zubair ‘Umar Al-Indunusy

Darul Hadits Ma’bar, Yaman