Rabu, 08 Desember 2010

KOALISI DAKWAH DENGAN PENGEMIS, PENCURI DAN KORUPTOR

KOALISI DAKWAH DENGAN PENGEMIS, PENCURI DAN KORUPTOR

Bismillah.

Seorang Hajuriyun, Abul Abbas “RA. Kartini” Khidhir Al Mulky si pemilik Malzamah Taqdir Gadungan “Habis Gelap Terbitlah Terang” berfatwa hizbiyyahnya:

“….kasihan mereka itu adalah para pengemis yang hina, jijik dan kotor serta busukbaunya… ” (HIZBIYYAH BERLAGAK JAHILIYYAH, footnote no.1)

“…begitu pula memakan harta harom (baik dengan cara mencuri, mengemis atau korupsi),…. Maka apakah kemudian orang-orang jelek seperti mereka itu mau dibenarkan dalam pengakuan bahwa mereka berada di atas al-haq?!! Tentu tidak akan ada yang mau mengakui mereka, menerima dan berteman dengan mereka melainkan hanya orang-orang gendeng semisal mereka.” (ibidem, paragraf akhir)

Harga Bank Salim BCA Al Hilali

Tetapi tahukah pembaca sekalian bahwa orang yang mereka elu-elukan, mereka bangga-banggakan, mereka Asy-Syaikh-kan, Al Allamah-kan dan di-Al Muhaddits-kan serta dipersilahkan oleh Al-Hajuri untuk melawan Asy Syaikh Muhammad bin Hadi hafidzahullah, yakni Abu Usamah Salim bin Ied Al-Hilali adalah seorang pemakan harta harom ummat, pencuri, pengemis sekaligus koruptor (wahai Abul Abbas dkk.) penggarong dana Markaz Al-Albani??!

Lalu berapa dia jual harga diri (meminjam fatwa Khidhir) kehinaannya, kejijikannya dan kekotoran serta kebusukan baunya? Kalaulah bobot hizbiyah seseorang bisa dinominalkan, tentulah harga Bank Salim BCA Al Hilali adalah senilai 5000 dollar!!

Kalau masih meragukan otentisitas dokumen BCA di atas, silakan kerahkan agen-agen kalian di Surabaya semisal Yoyok, Pak Junet sekalian si tukang pos Abu Risalah dkk. untuk mengkrosceknya. Atau kalau butuh centeng untuk menakut-nakuti nyamuk, sekalian datangkan Abu Mas’ud Singa Ompong dari Lamongan. Bukankah di situ tertera dengan jelas nama, alamat dan nomor telepon si Tangan Putih Demokrathiyyun Hizbiyyun Irsyadiyyun Cholid Bawazir?!

Dengan jabatannya sebagai seorang Direktur Markaz Al-Albani, ternyata Salim bisa mencari ‘ceperan” sebagai pengemis/tasawwul (baca:HIZBI dalam kamus Hajuriyyun) untuk memperkaya rekening diri alias tidak masuk ke dalam kas pendapatan Al-Albani Center yang dalam bahasa Ekonohilali kita sebut sebagai Pembukuan Ganda Lampu Merah, sudah tahu ini adalah tindakan merah, kecurangan yang terlarang tetapi masih pula nekad untuk mengembat dengan kiat BJT (Belok kiri Jalan Terus) jurusan MKP (Masuk Kantong Pribadi) Pak Salim.

Harga jual Pengemis (baca: HIZBI dalam kamus Hajuriyyun) Koruptor Salim ternyata tidak hanya 5000 dollar (nantikan dokumen berikutnya, Insya Allah).

Sebenarnya kami sangat berkeinginan menyampaikan semua bukti/dokumen terkait skandal keuangan Hilaligate di markaz Al-Albani di bulan Ramadhan kemarin sebagai hadiah THR sebelum Ied, namun Allah berkehendak lain karena aktifitas lainnya.

Namun untuk menghapus sedikit penasaran pembaca sekalian mengenai bukti lain “botaknya” akhlaq dan “gundulnya” rasa malu si pencuri koruptor ini (yang sekarang3dijadikan gacoan baru oleh Al-Hajuri dan Hajuriyun), akan kita tampilkan lagi kepiawaian lain si Salim Al-Hilali.

Kamu ketahuan nilep lagi Lim

Ketika dia berperan sebagai Pengemis (baca:HIZBI dalam kamus Hajuriyun) Dollarman yang meMark-Up Proyek Pengadaan Laptop 4 Masyayikh Markaz Al-Albani yang kemudian dana tersebut dieksekusinya sendiri alias DITILEP MKP(Masuk Kantong Pribadi)-kan!! Jadilah Salim Al-Hilali dalam pandangan ummat sebagai Al-Muhaddits keGELAPan! Bukan sanad urutan nama perawi yang diputus/digelapkannya tetapi nasib Mark-Up Dana Laptop 8000 Dollar yang dimanipulasi arahnya yang dalam bahasa Ekonohilali telah kita sebut sebagai Pembukuan Ganda Lampu Merah, kiat BJT (Belok kiri Jalan Terus) jurusan MKP (Masuk Kantong Pribadi) Pak Salim.

(Ahmad Jawaz adalah saudara semanhaj Cholid Bawazir, Aris Sugiyantoro Abu Sulaiman telah kita kenal pada edisi sebelumnya sebagai Mudir Mahad Sururi Turotsi Sukoharjo, da’i idolanya bu Ani Asmawardani sang Konsultan Ahli.)

Setelah ditanya kemana larinya dana tersebut maka Salim berusaha menyembunyikannya dan mengkhianati amanah.

Sepandai-pandai tupai melompat Akhirnya jatuh juga

Sepandai-pandai Salim mengembat Akhirnya ketahuan juga

Skandal ini baru diketahui ketika syaikh-syaikh Al-Albani Center datang ke binaannya para hizbiyyun Irsyadiyyun di Indonesia pada sekitar bulan Syawal 1430H atau Oktober 2009M. Berikut pamflet hizbiyyun yang tersisa mengenai kedatangan Ali Hasan dan Musa Nasr yang didatangkan oleh Perhimpunan Al-Irsyad1:

“Wig/rambut palsu” Al-Allamah Al-Muhaddits Salim itupun terjatuh…dan tersingkaplah ke”botak“an akhlaqnya dan ke”gundul“an rasa malunya.

Dan sungguh tindakan yang sangat hina tanpa malu bahwa perilaku menjijikkan Al-Allamah Al-Muhaddits Dollarman semacam ini (mencuri, menilep dana) tidaklah malu diakui sendiri oleh si pencuri Salim dan bahkan para pemujanya dari kalangan Hajuriyyun (yang tergabung dalam sindikat Alolom-nya Haddadi Madsus Ikhwani Kadzdzab Khalid Ghirbani sebagaimana tahdzir dari Syaikh Rabi’ :

http://www.4shared.com/audio/92n1OfRt/Sy_rabe_jarh_ghirbaniAloloom.html

malah dengan bangga menjadi Juru Bibirnya mengemukakan hilah kehinaannya yang harooom dalam memakan harta umat:

———————————————————

1 Alhamdulillah pada tahun itu telah diadakan acara “artikel penyambutan” kedatangan Ali Hasan cs. untuk mengetahui lebih detil tentang sosok pengundang Ali Hasan dan Musa Nasr, silakan klik link: http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2009/10/14/carut-marut-turotsi-a-k-a-perhimpunan-al-irsyad-pai/

Ini adalah contoh yang bagus bahwa tidak hanya YAYASAN yang bisa melulu mereka kambing hitamkan, bahkan MARKIZ DAKWAH-pun bisa pula digunakan sebagai sarana untuk mencuri dana ummat! Na’udzubillah.

Pantaskah seorang Direktur Markiz Dakwah yang menggunakan nama besar Al-Albani rahimahullah, merangkap sebagai seorang Al-Allamah Al-Muhaddits mencari pembenaran dalam melakukan kecurangan, mencuri dan menyembunyikan dana yang masuk kas markaz Dakwah dengan hilah murahan semacam ini? Ali Hasan bukanlah lelaki yang pantas diperlakukan sebagaimana Salim memperlakukan istrinya, Masyhur Hasan Salman bukan pula lelaki yang pantas diqiaskan dengan seorang wanita pengobral harta dan Musa Nasr juga bukan kekasihnya?!!

Bagaimana jika kita bungkam hilah hina dan murahan si Hajuriyun Pendusta ini dengan bukti bahwa Salim Pencuri inilah sesungguhnya yang gemar mengobral pendapatan gelapnya untuk membeli tanah yang sangat luas ATAS NAMA ISTRINYA?!! Tetapi sayang bukan saat ini kesempatan untuk membeberkan buktinya…

Tindakan seperti ini dalam kamus KPK (Kita Perangi Koruptor) bisa dikatagorikan sebagai Penyalahgunaan Jabatan untuk Memperkaya Diri Sendiri (dan atau orang lain) atau dalam istilah kerennya disebut “Gayus Tambunan”. Walaupun si “Gayus Tambunan” ini dirias beramai-ramai dengan “wig/rambut palsu” sebagai “Al-Allamah Al-Muhaddits” oleh segenap Hajuriyyun, akan tetapi sungguh dia tidak akan bisa lari dan berkelit dari bukti-bukti dan dokumen yang menunjukkan dengan jelas betapa “botak” akhlaq dan kedustaannya.

Lha bagaimana kalian (wahai Khidhir dkk.) menghukumi kalian sendiri yang menerima, berteman, memuliakan, melindungi dan bahkan membela seorang (meminjam fatwa Khidhir) maling, pengemis sekaligus koruptor semisal Salim Al7Hilali??! Adakah pengecualian hukum bagi si Salim karena dukungan si Pengemis Koruptor Pencuri ini terhadap Syaikh kalian?!

Benar, satu jari telunjuk kalian acungkan vonis Hizbi Pengemis untuk penggalangan dana pembangunan Masjid dan Ma’had Salafiyyin, tetapi lihatlah ternyata Tiga jari Hizbi sekaligus menuding diri-diri kalian sendiri! Pengemis, Maling sekaligus Koruptor!!

Kalau saja Khidhir –sebagaimana tulisannya- bukanlah seorang “Waria (wanita-pria) bencong” (HIZBIYYAH BERLAGAK JAHILIYYAH, hal.1), tentulah dia dengan jantan akan berkata (meminjam kamusnya sendiri):

“Tentu tidak akan ada yang mau mengakui Salim, menerima dan berteman dengan Salim melainkan hanya orang-orang gendeng semisal dengannya.”

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Ini bukanlah (meminjam fatwa Abu Fairuz) bumerang yang membikin benjol si Aborigin dari tulisan jelek DAUROH 1000 DOLLAR-nya Hajuriyyun Abdul Ghofur Al-Lumajangi tetapi hanya sekadar “Kado Buat: Pembela Al-Allamah Pengemis (baca:Hizbi) Dollarman Pencuri Harta”

Ini juga bukan Senjata Makan Tuan terhadap ApelbauPencuriKoruptor-3 nya Abu Turob Al Bangku Lu dkk., tetapi ini adalah “cicilan” program BLT (Bantuan Langsung Transfer) “Bank Halal” BCA Salim Pengemis (baca:Hizbi dalam kamus Hajuriyun) Al-Hilali sebelum pelunasannya, Insya Allah.

Bukan untuk menyindir. Sebuah pertanyaan, apakah Bank (Halal Al-Allamah Dollarman) Salim BCA Al-Hilali tidak tahu ATAU BAHKAN TIDAK PEDULI (baca: bil fulus mulus) dengan fatwa Asy Syaikh Bin Bazz tentang larangan bermuamalah dengan Bank Ribawi sebagaimana yang disebarluaskan oleh para penyanjung dan pelindungnya di Dammaj sana? Wallahu a’lam.

Jadi, kalau anda ditanya: “Masak ada Muhaddits berprofesi ganda sebagai Maling/Pencuri?”

Maka jawablah dengan tegas: “Ada, Muhadduitsnya Yahya Al Hajuri.”

PENYUSUN:

Abu Dzulqarnain Abdul Ghafur Al-Malanji (Malang, hari Senin 22 Dzulhijjah 1431H) —

Nantikan tulisan berikutnya (insya Allah)…..

============================================================================

di ambil dari kiriman email BUDAK MALANG

Bismillah. 3 hadiah buat paduka
Dari:
Abdul Ghofur Al-Malanji

Tambah ke Kontak

Kepada:salafy_indonesia

(silakan langsung dihapus emel ini jika tidak berkenan)

Bismillah.

3 link untuk anda.

1.Berikut Nasehat Ustadz Usamah Mahri seputar fitnah , terkait vonis Majalah Hizbi, Yayasan Hizbi,Tasawul hizbi.

“Bin Bazz hizbi? Muqbil hizbi? Rabi’ hizbi? Celaka kalian! Berkah Bersama Para Ulama Besar”, silakan klik (kapasitas file 74,088 MB):

http://www.4shared.com/file/lSItEPcr/0001_Nasehat_Muhimmah_tentang_.html

2.Yayasan Dakwah, Majalah Dakwah adalah ciri hizbi, bid’ah -di sisi mereka- karena tidak dikenal sarana dakwah semacam ini di kalangan Salafushshalih. Tetapi rupanya mereka lupa atau pura-pura tidak tahu bahwa dakwah (baca:teror)SMS yang gencar mereka lancarkan bukan pula sarana dakwah yang dikenal di kalangan salaf!! Tidak dikenal SMS Abu Hurairah, tidak pula didengar SMS Ahmad bin Hanbal. Bukankah demikian wahai Abu Sulaim Al Ambony?

Lalu apa bedanya dakwah melalui majalah dengan dakwah melalui situs fitnah semacam Aloloom dkk.?

Jika anda menjadi korban (atau pernah mendengarkan kisah teror SMS tersebut dari saudara yang lainnya) sebagaimana teror SMS “hizbi & bid’ah” yang disebarkan oleh antek-antek Muhsin semisal Hasan pada 12.11.2010/07:32 AM:

“Kabar gembira bagi salafiyun,petir menggelegar bagi hizbiyun…MEMBONGKAR KEDUSTAAN ATAS NAMASYAIKH ROBI’..Fadhilatusy Syaikh Hasan Ar Roymy berkata=Bahkan Syaikhuna Robi’ merasa heran dgn diletakkan namanya pd kitab tsb (al ibanah karya Sy Al Imam),dan skr Beliau hafizhohullah bermaksud untuk meluruskannya.”(kitab Taslith Adhwa’,hal 15)

Silakan klik link dibawah ini untuk mendapatkan bukti kedustaannya (kapasitas file 894KB):

http://www.4shared.com/account/document/FdwnIfbs/Raimi_Syaikh_Rabi_dan_Kitab_Ib.html

3. Telah dimunculken gacoan baru (muka lama)yang digelari sebagai “Al-Allamah Al-Muhaddits” Salim Al-Hilali, hadahullah. Bahkan dia dipersilahkan oleh Al-Hajuri untuk melawan Syaikh Muhammad bin Hadi hafidhahullah. Tetapi tahukah pembaca bahwa Salim adalah seorang Kibar Pengemis (baca:Kibar Hizbi dalam kamus Hajuriyun),pencuri sekaligus koruptor? Simak link buktinya di bawah ini (kapasitas file 518KB):

http://www.4shared.com/document/w0RyO7JZ/Salim_Dollarman_Al_Hilali_Sang.html

Semoga bermanfaat, amin.